REVIEW: RETRET KMK BL 2009

RETRET 2009
KELUARGA MAHASISWA KATOLIK
UNIVERSITAS BUDI LUHUR


”Melangkah Bersama KMK dalam Kasih Kristus”




Retret adalah kegiatan untuk melihat kembali dan merefleksikan apa yang telah dilakukan pada masa lampau dan mencoba menemukan diri kita yang sebenarnya. Kita mencoba untuk melepaskan dan meninggalkan sejenak segala rutinitas kegiatan yang setiap hari terus dilakukan untuk kemudian mencoba untuk mendengarkan suara Tuhan lewat sabda-Nya dan menanggapi panggilan-Nya.
Retret 2009 diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Budi Luhur, yang mengambil tema ”Melangkah Bersama KMK dalam Kasih Kristus”, berlangsung pada 13 – 15 Nopember 2009, bertempat di Puncak, Cisarua, Bogor. Diikuti oleh total peserta sebanyak 56 orang termasuk panitia, melebihi jumlah yang sudah ditargetkan panitia, yakni 40 orang, dengan 1 frater pembimbing, yakni Frater Wanto, dan 3 orang alumni yang turut berpartisipasi.




Hari Ke-1
Pendaftaran ulang peserta dimulai sejak jam 5 sore dan jadwal keberangkatan adalah jam 7 malam. Sejak jam 5 sore peserta sudah mulai berkumpul di kampus. Sambil menunggu waktu keberangkatan, panitia telah menyediakan konsumsi untuk makan malam.
101_1929.JPGHari itu turun hujan. Di luar dugaan, bus yang akan mengangkut peserta ke Puncak terjebak macet karena banjir di daerah Cipulir. Lewat jam 7, peserta pun mulai merasa jenuh karena menunggu lama namun tetap sabar. Ketika waktu sudah menunjukkan kira-kira jam 9, panitia mulai sangat panik akan situasi ini karena sangat berpengaruh pada acara yang sudah direncanakan. Lalu frater dan panitia pun mengumpulkan para peserta dan mengajak untuk berdoa bersama, sementara beberapa panitia yang lain mencari tahu di manakah keberadaa bus itu. Entah suatu kebetulan ataukah mukjizat, beberapa menit kemudian bus pun datang. Bus yang dijadwalkan jam 6 sudah sampai di kampus, akhirnya jam 9.30 malam tiba di kampus.

Ketika bus tiba, perasaan lega akhirnya muncul. Lalu semuanya memasuki bus dan dilakukan absen peserta. Doa mohon keselamatan dalam perjalanan dipimpin oleh Yosep, Ketua KMK. Jam 10 malam perjalanan menuju Puncak dimulai. Di perjalanan, peserta diharapkan untuk tidur karena acara keesokan hari akan sangat padat.
Sekitar jam 12 malam, tibalah di villa di daerah puncak tersebut. Peserta diberi pengarahan mengenai pembagian kamar, acara yang dilaksanakan esok hari, dan tata tertib selama retret. Lalu semua peserta pun dipersilahkan tidur di kamar yang sudah ditentukan dan panitia melakukan sedikit evaluasi terlebih dahulu di hari pertama ini.



Hari Ke-2

101_1973.JPGJam 6 pagi, semua peserta dikumpulkan di ruang tengah villa untuk melakukan Doa Angelus. Lalu acara dilanjutkan dengan games perkenalan atau ’ice breaking’ yang dipimpin oleh Cristin dari seksi acara, untuk memecahkan ketegangan di antara peserta dan saling mengenal satu sama lain. Masing-masing peserta diminta menyebutkan namanya, lalu harus menyebutkan juga nama teman di sebelah kanan dan kirinya.
Sesudah games pencair suasana tersebut, peserta dipersilahkan untuk sarapan dengan menu nasi goreng dan mandi secara bergantian. Lalu dilanjutkan dengan sesi I yaitu ”Pengenalan KMK”. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan mendatangi pos-pos yang telah ditentukan oleh pantia. Di tiap pos diberikan tugas-tugas unik, seperti menyusun cerita tentang KMK dari potongan-potongan kalimat yang berisi tentang sejarah, pelindung, pengurus, dan kegiatan-kegiatan KMK; menyanyikan lagu rohani dengan kreasi sendiri, membuat yel-yel, memecahkan teka-teki dan logika. Kegiatan ini dilaksanakan guna menambah pengetahuan tentang KMK kepada peserta yang mayoritas adalah mahasiswa baru dan bertujuan juga untuk mengenalkan kegiatan Paskah Gabungan 2010 nanti yang diselenggarakan di kampus Budi Luhur.
101_2035.JPGLalu acara beralih ke lapangan. Di sana ada games kerja sama kelompok, masih bagian dari sesi I. Games tentang ”orang buta, orang lumpuh, dan orang normal”, bagaimana kerja sama kelompok untuk menyeberangkan teman-temannya yang berperan menjadi orang buta dan orang lumpuh sementara orang yang normal memberikan pengarahan.
Setelah lelah beraktivitas di lapangan, waktunya istirahat sejenak sambil menunggu makan siang disiapkan. Peserta juga diberitahu untuk menyiapkan acara fashion show untuk malam nanti dengan busana dari kertas koran dan dibagi dalam 5 kelompok yang berbeda lagi agar terjadi rotasi peserta. Kelompok ini juga akan dipakai untuk acara setelah makan siang ini. Tidak lama setelah itu, makan siang pun siap, dengan sayur asem dan ikan asin.




Jam 1 siang, waktunya sesi II yaitu ”outbound” dengan judul ”Maju Terus, Pantang Mundur”. Pada sesi ini terdiri dari 6 pos dan masing-masing kelompok mendatangi pos secara bergiliran sesuai petunjuk yang diberikan pada setiap kelompok. Pos I menggelindingkan bola pingpong di atas bambu-bambu yang dipegang tiap anggota kelompok dan tidak boleh jatuh. Di pos ini mengutamakan koordinasi yang baik dalam menyambung bambu. Pos II membuat menara dari sedotan, penilaian diberikan pada kekokohan menara jika ditiup angin. Pos III membebaskan tangan dari tali yang diikatkan seperti borgol dan disilangkan ke tangan anggota kelompok lainnya berdua-berdua. Pos ini membutuhkan kekreatifan cara membebaskan tangan dari tali. Pos IV memindahkan bola tenis yang diangkat dengan karton berbentuk lingkaran dan dihubungkan dengan tali pada 6 sisi, dibutuhkan koordinasi keseimbangan dari anggota kelompok yang memegang tali. Pos V merangkak pada jalur berliku dengan mata tertutup dan mengambil bendera. Mengutamakan kepercayaan anggota kelompok yang memberikan petunjuk arah. Dan yang terakhir adalah Pos VI, di mana masing-masing kelompok bersaing langsung di kolam renang mengambil balon-balon yang berisi kata-kata yang harus dirangkai. Di pos inilah terjadi kekisruhan, saling cebur-menceburkan ke kolam renang, bukan hanya peserta, panitia pun ikut diceburkan. Tapi di sinilah letak kesenangan dan kelucuannya.

101_2131.JPG

101_2131.JPG101_2106.JPG101_2185.JPG
Setelah aksi cebur-ceburan, semua pun segera bebersih diri. Sambil menunggu giliran mandi, ada juga beberapa yang masih main di kolam renang, dan adapula yang menikmati pisang goreng yang disediakan sore hari itu. Romo yang akan memimpin misa esok hari juga tiba sore hari itu, yaitu Rm. Purwantoro, SJ atau yang lebih akrab disapa Romo Ipong.

Sekitar jam 6 sore, dilakukanlah makan malam tapi dengan konsep yang berbeda bertajuk ”candle light dinner”, yakni makan berdua dengan peserta lain yang mengambil nomor undian yang sama dan diterangi dengan lilin. Makan malam ini berlangsung amat seru karena peserta makan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki mengambilkan makanan untuk yang perempuan. Menu makan malam kali ini adalah sop dan bakwan jagung. Namun, karena saat itu turun hujan makan tidak jadi memakai lilin, makan malam pun dilakukan di dalam villa saja. Tetapi suasana menyenangkan tetap berlangsung di malam itu.
Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton film ”UP” dan peserta diminta meresapi dan memetik makna dari film itu. Film berlangsung selama dua jam namun peserta mulai mengantuk setelah satu jam, maka ketika film hampir di penghujung cerita segera dihentikan. Peserta menulis pemaknaan dari film tersebut lalu merefleksikannya.
101_2148.JPG 101_2185.JPGLalu berlanjut ke acara fashion show busana dari koran oleh masing-masing kelompok. Kekreativitasan kelompok ditunjukkan di sini. Bagaimana kelompok tersebut membuat busana dari koran seunik dan sekeren mungkin. Kegiatan ini pun dipenuhi dengan canda tawa semuanya. Termasuk romo yang ikut merecoki salah satu kelompok dengan menambahkan aksesoris ikan asin. Busana yang tiap kelompok tampilkan sangat unik-unik, ada yang bertema robot, superhero, sailor moon, prajurit, dan lainnya.
Jam 10 malam lewat. Acara hari ini ditutup dengan ibadat malam dan renungan yang dipimpin oleh frater. Peserta menciptakan suasana hening untuk merefleksikan kembali kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama sehari penuh ini. Namun ada beberapa peserta yang bandel dengan mangkir dari acara malam tadi dan tidur duluan di kamar. Sungguh mengecewakan.
Lewat jam 10 malam, peserta dipersilahkan tidur dan panitia tetap mengadakan evaluasi sejenak.



Hari Ke-3
101_2200.JPGBangun pagi jam 6 dan mendoakan Doa Angelus. Dilanjutkan dengan olahraga pagi di lapangan dengan menari sambil bernyanyi ’watermelon’ dan ’maryono-maryani menari di menara’, lalu bermain ’tupai dan rumah pohon’, serta ’tepuk babi’. Semua permainan ini cukup menguras energi karena menggerakkan semua anggota tubuh dan juga berlarian. Setelah lelah berolahraga pagi, saatnya sarapan dengan nasi uduk dan dilanjutkan dengan mandi pagi.

101_2235.JPG101_2236.JPG101_2242.JPGAcara berlanjut kepada pengumuman pemenang dan pembagian sertifikat award ”Ter-” bagi panitia dan peserta yang diambil polling suaranya tadi malam sebelum ibadat malam. Kategori award peserta antara lain tergokil, terdiam, tersupel, tersusah diatur, dan terbawel. Sedangkan kategori award panitia adalah terbawel, teramah, tercuek, terdiam, dan tergokil. Juga diumumkan pemenang dan pembagian hadiah untuk sesi ”Pengenalan KMK” dan sesi ”outbound dan fashion show”.
Lanjut ke acara kesan dan pesan dari setiap peserta dan juga permohonan maaf dari pantia atas ketidaknyamanan saat keberangkatan kemarin. Secara keseluruhan tanggapan dari peserta tentang retret ini sangat menyenangkan, peserta juga mendapat teman baru, lebih mengenal juga dengan KMK dan orang-orang di balik layarnya. Pesan peserta yaitu ditingkatkan lagi kekreativitasan acara agar lebih seru dan menarik.
101_2257.JPG Setelah kesan dan pesan diutarakan, waktunya sesi saling mendoakan satu sama lain. Sebelumnya, pada hari ke-2 telah dibagikan undian nama-nama untuk menjadi guardian angel bagi peserta lain yang namanya tertera di kertas tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan. Tugasnya adalah memberikan perhatian kepada orang itu. Saat inilah diketahui siapa yang menjadi guardian angel-nya selama retret ini.
101_2285.JPG101_2259.JPG101_2269.JPGWaktunya misa yang dipimpin oleh Romo Ipong. Misa berlangsung menarik dengan khotbah dari Romo Ipong yang mengundang tawa, namun tetap sakral pada saat konsekrasi. Semua menerima tubuh dan darah Yesus dalam rupa hosti dan anggur. Sebelum menerima berkat pengutusan, ada ritual tambahan yaitu pembasuhan kaki dari satu peserta ke peserta lainnya secara bergantian. Setelah itu misa ditutup dengan berkat.
Sesudah misa, waktunya packing barang-barang dan persiapan untuk pulang kembali ke Jakarta. Sambil menunggu makan siang disiapkan, semua peserta dan panitia melakukan ’operasi semut’ dan bersih-bersih, mengembalikan keadaan villa seperti semula. Sekitar jam 1 siang, makan siang pun telah siap dengan menu soto ayam.

Jam 2 siang melakukan perjalanan kembali ke Jakarta dengan bus yang sama. Jam 5 sore tibalah di kampus Budi Luhur dan peserta pulang ke rumah masing-masing.

101_2303.JPG


0 Comments:

Post a Comment